Perkembangan TV Digital & Perbedaan TV Digital dengan TV Analog
Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.
Pendorong pengembangan televisi digital antara lain:
1. Perubahan lingkungan eksternal
- Pasar televisi analog yang sudah jenuh
- Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel
2. Perkembangan teknologi
- Teknologi pemrosesan sinyal digital
PSD atau Pemrosesan Sinyal Digital memegang peranan penting dalam perkembangan teknologi komputer dan khususnya teknolgi komunikasi, apalagi perkembangan saat ini menuju ke dunia digital. Banyak keunggulan yang bisa diberikan oleh PSD dibanding dengan Pemrosesan Sinyal Analog (PSA).
- Teknologi transmisi digital
Time division multiple access (TDMA) adalah teknologi transmisi digital yang mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna pada masing-masing saluran Sinyal digital dari jaringan digital dihubungkan ke pengguna tertentu untuk berhubungan dengan sebuah kanal frekuensi digital tersendiri tanpa memutuskannya dengan mengalokasikan waktu. TDMA juga merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal frekuensinya dibagi lagi dalam slot waktu sekitar 10 ms. Sistem ini juga didukung oleh berbagai macam pelayanan untuk pengguna terakhir seperti suara, data, faksimili, layanan pesan singkat (sms), dan pesan siaran.
Semikonduktor merupakan material yang mempunyai sifat antara konduktor dan isolator. Teknologi semikonduktor banyak dipakai dalam aplikasi dunia teknologi saat ini dengan memanfaatkan keunikan sifatnya yaitu sifat hantaran yang bisa dirubah hanya dengan menambahkan sedikit bahan tidak murni (dopant) atau suhu. Salah satu bahan semikonduktor yang banyak di gunakan adalah Silicon.
- Teknologi peralatan yang beresolusi tinggi
Proses Perkembangan
sejarah dari televisi digital dimulai pada tahun 1980 dari sebuah perusahaan yang membuat teknologi baru pada televise yaitu televise berdefinisi tinggi atau HDSTV(High definition television), teknologi ini dikembangkan oleh Jepang. Lalu pada tahun 1992, Jepang dikatakan sebagai negara pertama yang menggunakan siaran definisi tinggi. Pada tahun 2003 di Berlin, dimulai proyek penggunaan sinyal digital. Sementara Perancis telah menghentikan secara total siaran televisi analog mereka. Pada tanggal 17 Februari 2009, di Amerika Serikat melalui Undang-Undang Pengurangan Defisit tahun 2005 yang telah disetujui oleh kongres, setiap stasiun televisi lokal yang berdaya penuh diminta untuk mematikan saluran analog mereka dan meneruskan siaran dalam bentuk digital secara eksklusif. Sementara Jepang akan memulai siaran televisi digital secara massal pada tahun 2011.
Perbedaan TV digital dengan TV analog
TV digital | TV analog |
Proses produksi hingga proses penyiaran dilakukan oleh teknologi digital | Proses penyiaran atau transmisi masih dilakukan secara analog tapi proses produksinya saja yang menggunakan teknologi digital |
Pita frekuensi yang digunakan pada teknologi digital kurang lebar dibanding analog | Pita frekuensi yang digunakan pada teknologi analog lebih lebar |
Agar DTV juga dapat diterima menggunakan internet berkecepatan tinggi, maka perlu menggunakan kotak konverter (Set Top Box) | Hanya menggunakan pesawat televisi analog, sinyal penyiaran digital akan dirubah oleh kotak konverter menjadi sinyal analog |
Isi siaran dalam televisi digital dapat dikirim dengan baik meskipun lalu-lintas gelombang sangat padat | Dalam penyiaran analog, semakin jauh penerima dari stasiun pemancar, maka sinyal yang ditterima juga semakin melemah dan gambar yang muncul menjadi jelek |
Pada siaran televisi digital tidak dipengaruhi faktor-faktor tersebut, sehingga memiliki kualitas suara dan gambar yang lebih bagus | Kualitas siaran televisi analog ditentukan oleh faktor cuaca, letak bangunan dan faktor lainnya |
Algoritma dari TV digital
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom ("hitam putih") maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara. "Televisi" juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, rangkaian televisi atau pancaran televisi. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele ("jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Kotak televisi yang pertama dijual pada akhir tahun 1930-an sudah menjadi salah satu alat penerima komunikasi utama dalam rumah, perdagangan dan institusi, khususnya sebagai sumber hiburan dan berita. Sejak 1970-an, kemunculan Video tape, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk menayangkan hasil rekaman.
Walaupun terdapat pula kegunaan televisi yang lain seperti televisi sirkuit tertutup, namun kegunaan yang paling utama adalah penyiaran televisi yang menyamai sistem penyiaran radio ketika dibangun pada tahun 1920-an, menggunakan pemancar frekuensi radio berkuasa tinggi untuk menyiarkan gelombang televisi ke penerima TV.
Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui pancaran radio dalam saluran-saluran yang ditetapkan dalam jalur frekuensi 54-890 megahertz. Gelombang TV juga kini dipancarkan dengan suara stereo atau bunyi keliling di banyak negara. Siaran TV pada awalnya direkam dan dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi kebelakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi televisi digital.
Sebuah kotak televisi biasanya terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik yang terdapat didalamnya, termasuk sirkuit penerima dan penangkap gelombang penyiaran. Perangkat tampilan visual yang tanpa pemerina biasanya disebut sebagai monitor, bukannya televisi. Sebuah sistem televisi dapat memakai pelbagai penggunaan teknologi seperti analog (PAL, NTSC, SECAM), digital (DVB, ATSC, ISDB dsb.) ataupun definisi tinggi (HDTV). Sistem televisi juga digunakan untuk pengamatan suatu peristiwa, pengontrolan proses industri, dan petunjuk penggunaan senjata, di tempat-tempat yang biasanya atau terlalu berbahaya untuk diperhatikan secara dekat. Siaran TV digital atau penyiaran digital adalah jenis siaran televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi. Perkembangan televisi digital sendiri dilatarbelakangi oleh perubahan lingkungan eksternal, yaitu pasar TV analog yang sudah jenuh dan adanya kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel.
Selain itu juga adanya perkembangan teknologi, yaitu teknologi pemrosesan sinyal digital, teknologi transmisi digital, teknologi semikonduktor serta teknologi peralatan yang beresolusi tingggi.
Untuk penerapan sistem siaran televisi digital di Indonesia, pemerintah telah menerbitkan keputusan yaitu Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 27/P/M.Kominfo/8/2008 tentang Uji Coba Lapangan Penyelenggaraan Siaran Televisi Digital dimana teknologi digital yang akan digunakan adalah sistem siaran Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T).
Siaran DVB-T pun diklaim mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan siaran TV analog. Diantaranya, tahan terhadap efek interferensi, kualitas gambar yang lebih baik, tidak ada noise (bintik-bintik, semut), bayangan atau 'ghost', interaktif, EPG (Electronic Program Guide) yang menampilkan jadwal acara sampai beberapa hari ke depan dan penerimaan yang lebih jelas walaupun pada saat bergerak (mobile).
Kelebihan lainnya adalah efisiensi di banyak hal, antara lain pada spektrum (efisiensi bandwidth), efisiensi dalam network transmission, transmission power dan power konsumsi. Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, sistem siaran DVB-T sangat tepat untuk diimplementasikan di Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dan beraneka ragam budayanya.
Pelaksanaan migrasi dari siaran analog ke sistem digital pada umumnya dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap transisi dan tahap cut-off. Tahap transisi yaitu menggunakan siaran analog dan digital secara bersamaan sebelum mengganti seluruh perangkat ke sistem digital. Pada tahap ini agar TV analog dapat menerima sinyal digital dengan kualitas yang baik maka diperlukan suatu perangkat tambahan yaitu Set Top Box.
http://wind0809t.blogspot.com/2010/11/perkembangan-tv-digital.html