Kamis, 06 Januari 2011

Tindak Kejahatan dan Perempuan


Perempuan sangat sering menjadi target kejahatan. Sangat mudah mungkin untuk para pelaku kejahatan untuk menjadikan mereka sebagai target. Biasanya yang kita temukan adalah kejahatan seksual, mutilasi, pembunuhan, perampokan, dan sebagainya. Mungkin beberapa dari  kita pernah melihat, mengalami, atau hampir mengalami  tindakan yang sangat tidak menyenangkan dan menyeramkan seperti itu. Seringnya perempuan yang menjadi sasaran empuk bagi pelaku, merupakan incaran sebelumnya bagi pelaku. Tindak kejahatan yang sering kita temukan adalah kejahatan seksual. Sangat sering menemukan kejahatan seksual di tempat umum, dan lagi-lagi sasarannya adalah perempuan. Kenapa perempuan yang selalu menjadi sasaran pelaku kejahatan seksual?? Mungkin mereka pikir perempuan adalah makhluk lemah yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya dengan sedikit gertakan ataupun kekerasan. Perempuan memang lebih cepat takut, panik, jika dalam keadaan yang mendesak dan terancam. Tapi tidak menutup kemungkinan laki-laki tidak menjadi target kejahatan seksual. Di Amerika, laki-laki juga ada yang mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan seperti kejahatan seksual dari para gay.
            Para pelaku memiliki skenario untuk menyusun semua rencana mereka. Sehingga mereka dapat melakukan rencananya dengan lancar. Pelaku tindak kejahatan seksual biasanya membawa korban ke tempat yang mereka anggap aman untuk melancarkan rencananya. Mereka menghindari tempat yang ramai, mereka lebih cenderung membawa korban ke tempat yang sepi dan ditempat itulah korban seakan sulit untuk membela diri, kemungkinan kecil untuk selamat. Pelaku sangat pintar dalam mengalihkan pikiran korban. Dengan mengajak ngobrol dengan hal-hal yang tidak penting, yang sampai pada akhirnya pikiran korban teralihkan dan pelaku dengan mudah meneruskan rencananya. Pelaku juga cermat dalam memilih korban. Mereka lebih memilih perempuan yang biasa sendirian, memiliki tatapan kosong saat ditempat umum, dan tidak memiliki arah tujuan dalam berjalan. Ciri-ciri tersebut merupakan kategori sasaran empuk untuk pelaku kejahatan seksual. Maka berhati-hatilah! Belum lagi dengan segudang tipu daya dari para pelaku, membuat semua upaya kita untuk mencegah tindakan kejahatan mereka seakan gagal. Walaupun kita tahu, kemampuan membela diri untuk perempuan itu minim. Jelas sulit untuk melawan kekuatan laki-laki. Tapi dengan kemampuan bela diri yang minim pun kita bisa melumpuhkan kekuatan mereka. Bagian terlemah dari laki-laki adalah bola mata dan bagian alat vital. Jika dalam situasi yang memungkinkan ada penyerangan saat itu, ingatlah bagian –bagian itu untuk menyerang. Bagian lainnya adalah tenggorokan, ulu hati, dan rusuk gantung. Cara kita menyerang dengan menggunakan jempol yang kita tekan dengan keras ke bola mata pelaku, lalu kaki, sikut, kepala, kuku jari untuk mencakar-cakar, telapak tangan, pokoknya semua kemampuan kita kerahkan agar kita mampu untuk melarikan diri. Jangan menyerah jika dalam situasi seperti itu. Berpikirlah, semuanya akan berakhir jika kita selamat.
            Semua tindakan kejahatan seksual terjadi bukan karena si perempuan menggunakan rok mini, mendesah, kerlipan mata yang genit, senyum, ataupun lainnya yang dapat membuat desire para laki-laki meningkat. Tapi memang pada dasarnya pikiran kotor yang ditimbulkan dari imajinasi mereka sendiri. Perempuan juga memiliki hak sama sebagai manusia, jangan sampai dengan kejahatan yang banyak mengancam para perempuan di dunia, perempuan memiliki keterbatasan hak.  Maka dari itu jangan pernah sedikit melupakan kewaspadaan kita dimanapun kita berada. Jangan sampai kelengahan itu justru membuat kita celaka. Jika memungkinkan melawan, lawanlah! Saatnya perempuan bertindak, tidak hanya diam dalam ketakutan dan mengikuti semua keinginan bejat para laki-laki.