Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya Internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses Internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran(decentralization) / pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrem. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan internet?
Internet merupakan kepanjangan dari Interconnected network. Jika diterjemahkan secara langsung berarti jaringan yang saling terhubung. Jika didefinisikan secara lengkap, internet adalah kumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lain dalam sebuah jaringan. Disebut jaringan yang saling terhubung karena internet menghubungkan komputer dan jaringan-jaringan komputer yang ada di seluruh dunia menjadi sebuah jaringan komputer yang sangat besar.
Karena merupakan sebuah jaringan, maka sebuah komputer yang terhubung ke internet berarti terhubung dengan semua komputer yang ada di seluruh dunia yang juga terhubung ke internet. Semua komputer yang terhubung ke internet dapat mengakses semua informasi yang terdapat di internet.
Internet merupakan sebuah dunia tanpa ada penguasa. Artinya semua orang mempunyai hak yang sama di internet. Karena itu, internet merupakan dunia yang bebas dimasuki tanpa harus terikat dengan peraturan-peraturan negara tertentu dan tidak dibatasi dengan batas-batas wilayah teritorial.
Ada dua peranan penting dari internet yaitu :
- Sebagai sumber data dan informasi
- Sarana pertukaran data dan informasi.
Secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Pengalokasian IP address dikelola oleh sebuah badan yang bernama Internet Network Information Center (Internic) yang beralamat di http://www.internic.net. Penggunaan domain dimulai pada tahun 1993 ketika Internic didirikan untuk menjalankan layanan pendaftaran domain. Nama domain mulai diperjualbelikan pada tanggal 14 September 1995. Nama domain dikelola oleh sebuah lembaga nonprofit dibawah pemerintahan Amerika Serikat yang bernama Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN). Lembaga ini bertanggung jawab dalam hal fungsi Internet secara teknis, termasuk dalam pengelolaan sistem penamaan domain. Untuk membantu tugasnya, ICANN menunjuk lembaga lain untuk mengelola nama domain yang disebut registrar. Tugas registrar adalah menerima pendaftaran dan mengelola database domain pendaftar.
Internet diakses oleh banyak pengguna, sehingga perlu suatu penanganan secara profesional terhadap desain sistem komunikasi Internet working. Para pakar Internet juga menyadari bahwa tak ada jaringan tunggal yang mampu melayani seluruh pengguna, tetapi para pengguna menginginkan interkoneksi yang universal. Untuk menghadapi hal tersebut, dikembangkam protokol TCP/IP. TCP/IP digunakan untuk berkomunikasi antar jaringan dengan teknologi sistem komputer dan sistem operasi yang berbeda-beda. Sifat dari Internet yang universal (dapat di akses oleh semua pengguna di dunia), perlu suatu pengaturan dan pengontrolan, serta standarisasi protokol yang digunakan. Badan-badan yang mengatur standar Internet yaitu:
1. Internet Society (ISOC)
ISOC didirikan pada tahun 1992, dengan tugas dan fungsi bertanggung jawab dalam teknologi Internet dan aplikasi-aplikasi yang ada di Internet. Badan ini memfasilitasi, mendukung, serta mempromosikan pertumbuhan Internet sebagai infrastruktur global untuk penelitian. Selain mengatur masalah teknis, ISOC juga ikut mengatur Internet dalam aspek politik dan sosial jaringan Internet, dan memasyarakatkan Internet kepada dunia.
2. Internet Architecture Board (IAB)
Badan ini merupakan badan koordinasi dan penasehat teknis ISOC, dengan tugas dan fungsi bertanggung jawab dalam penilaian yang telah terlaksana dan menentukan standar akhir Internet. IAB memiliki otoritas untuk menerbitkan dokumen standar Internet yang dikenal dengan RFC (Request For Comment). IAB juga bertugas untuk mengatur angka-angka yang digunakan dalam protokol Internet, yaitu penomoran port TCP, kode protokol IP, dan tipe hardware ARP yang didelegasikan kepada lembaga lain yang bernama IANA (Internet Assigned Number Authority).
3. Internet Engineering Task Force (IETF)
IETF memiliki tugas dan fungsi membentuk standar Internet. Pekerjaan yang dilakukan oleh IETF diantaranya pengaturan aplikasi routing dan addressing, serta keamanan komputer. Untuk mengatur kerja, IETF membentuk badan yang disebut IESG (Internet Engineering Steering Group).
4. Internet Research Task Force (IRTF)
IRTF adalah badan standar Internet yang memiliki tugas dan fungsi melakukan riset-riset untuk jangka panjang. Semua hasil riset dikumpulkan dan diaplikasikan untuk penyempurnaan jaringan Internet.
Jaringan internet yang sekarang kita ketahui, tidak lah semata mata ada dengan sendirinya dengan kecanggihan yang dimiliki tapi semua itu berawal dari proses yang panjang, sehingga kita bisa menggunakan internet dengan mudah saat ini. Berikut sejarah perkembangan internet di dunia:
Sejarah Perkembangan Internet
Asal mula internet bermula ketika negara Rusia pada tahun 1957 (kala itu bernama USSR, Union of Soviet Socialist Republics) meluncurkan satelit buatan bernama Sputnik. Amerika Serikat menyadari akan kemungkinan Rusia untuk mengirimkan rudal nuklir dari satelit tersebut. Karenanya Amerika membentuk ARPA (Advance Reseacrh Project Agency) untuk membaut sebuah teknologi dalam menangkal kemungkinan serangan rudal dari Rusia.
Sejarah Internet dimulai pada tahun 60-an, yaitu ketika Levi C. Finch dan Robert W. Taylor mulai melakukan penelitian tentang jaringan global dan masalah interoperabilitas. Selanjutnya, beberapa program penelitian mulai dilakukan untuk melihat mekanisme pengaitan jaringan-jaringan yang berbeda secara fisik. Salah satu solusi yang muncul dari penelitian-penelitian tersebut adalah teknik packet switching. Pada teknik packet switching, data atau file berukuran besar yang akan dikirim melalui jaringan komputer terlebih dahulu dipotong menjadi paket kecil-kecil agar lebih mudah ditangani dan lebih Andal. Peneliti utama dalam pengembangan packet switching ini adalah Donald Davies (NPL), Paul Baran (RAND Corporation), Leonard Kleinrock dan kawan-kawan (MIT) dan UCLA Research Programs.
Pada tahun 1969, Robert Taylor yang baru dipromosikan sebagai kepala kantor pemrosesan informasi di DARPA (Badan Riset Angkatan Bersenjata Amerika Serikat) bermaksud mengimplementaskan ide untuk membuat sistem jaringan yang saling terhubung. Bersama Larry Robert dari MIT, Robert Taylor memulai proyek yang kemudian dikenal sebagai ARPANET. Sambungan pertama ARPANET terbentuk antara University of California, Los Angeles (UCLA) dan Stanford Research Institute (SRI) pada jam 22:30 tanggal 29 Oktober 1969. Pada tanggal 5 Desember 1969, ada dua jaringan lagi yang yang bergabung, yakni University of Utah dan University of California, Santa Barbara sehingga total terdapat empat (4) simpul jaringan. ARPANET yang berbasis pada teknologi ALOHAnet berkembang sangat cepat. Pada tahun 1981, jumlah simpul yang tersambung menjadi 213.
Selain jaringan untuk penelitian seperti ARPANET dan X.25, para hobbiis komputer juga mengembangkan teknik jaringan sendiri yang kemudian cukup populer, yaitu UUCP. Masalah terbesar pada teknik ini adalah bagaimana supaya berbagai jenis peralatan jaringan, seperti telepon, radio, kabel LAN yang secara fisik sangat berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain. Keberagaman media fisik jaringan mendorong pengembangan tatacara komunikasi (protokol komunikasi) yang mampu melakukan internetworking, sehingga banyak jaringan kecil dapat saling tersambung menjadi satu menjadi jaringan komputer maha besar.
Kumpulan tata cara komunikasi atau protokol Internet memungkinkan jaringan komputer dibangun menggunakan saluran fisik yang berbeda. Dalam bahasa yang sederhana, komputer yang terhubung menggunakan telepon, dapat berkomunikasi dengan komputer yang tersambung ke jaringan LAN maupun jaringan radio. Hal ini mendorong terjadinya inter-network (antar jaringan) secara global yang kemudian hari kita kenal sebagai “Internetâ€.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat.
Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.
Komersialisasi dan privatisasi Internet mulai terjadi pada tahun 1980-an di Amerika Serikat dengan di ijinkannya Internet Service Provider (ISP) untuk beroperasi. Internet mulai booming pada tahun 1990-an. dan menjadi kunci pemicu perubahan dalam budaya dan dunia usaha. Internet menawarkan pola komunikasi cepat menggunakan e-mail, diskusi bebas di forum, dan Web.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.
Selain protokol Internet, hal lain yang tidak kalah penting dalam perkembangan Internet adalah metode pengalamatan di Internet. Jon Postel dari Information Science Institute (ISI) di University of Southern California (USC) adalah orang yang sangat berjasa di balik berbagai alokasi alamat IP Internet, manajemen Domain Name System (DNS), tipe media, dan berbagai alokasi nomor untuk tata cara komunikasi penting di Internet. Hingga wafatnya pada tanggal 16 Oktober 1998, Jon Postel mengelola Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Pada tanggal 21 Juli 1998, Jon Postel memperoleh Silver Medal dari International Telecommunications Union (ITU) atas jasa-jasanya membangun Internet di dunia. Saat ini, IANA dioperasikan oleh Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).
Tidak hanya di negara-negara besar yang tanggap akan teknologi informasi tapi Indonesia merupakan negara yang termasuk tanggap dalam teknologi informasi. Buktinya pada akhir tahun 1980-an beberapa universitas di Indonesia mulai mengembangkan jaringan internet. Berikut adalah sejarah perkembangan internet di Indonesia:
Perkembangan Internet di Indonesia
Jaringan komputer masuk ke Indonesia sekitar akhir tahun 1980-an. Jaringan ini menghubungkan lima universitas dengan fasilitas dial-up yang disebut UNInet. Kelima Universitas tersebut adalah Universitas Indonesia, Universitas Terbuka, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Sepuluh November. Jaringan ini tidak berkembang karena kurangnya infrastruktur yang memadai.
1) Tahun 1986 – 1987
Tulisan-tulisan awal Internet di Indonesia datang dari kegiatan di amatir radio, khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 dengan komputer Apple II, sekitar belasan anak muda ITB mempelajari paket radio pada band 40 m yang kemudian didorong ke arah TCP/IP. Para pelaku amatir radio Indonesia mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS), yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak ‘server’ BBS amatir radio seluruh dunia, agar e-mail dapat berjalan dengan lancar.
2) Tahun 1989 – 1990
Berawal dari mailing list pertama, yaitu indonesia@janus.berkeley.edu, diskusi-diskusi antarteman mahasiswa Indonesia diluar negeri, pemikiran alternatif beserta kesadaran masyarakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyata terus berkembang menjadi sangat banyak sekali, terutama di host server di ITB dan egroups.com. mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan komunitas Internet di Indonesia.
Di awal tahun 1990 komunitas antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YCIDAV/VE3 dengan rekan-rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie berukuran sekitar 2 meter, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio.
3) Tahun 1992 – 1994
Teknologi packet radio TCP/IP yang diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet. AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) menggunakan IP pertama yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132.
BPPT mengoperasikan gateway radio paket yang bekerja pada band 70 cm dengan menggunakan PC 386 dan sistem operasi DOS menjalankan program NOS yang digunakan sebagai packet radio TCP/IP.
4) Tahun 1994 – 1995
Ditahun 1994-an mulai beroperasi ISP komersial pertama IndoNet. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx and e-mail client pine pada server AIX. Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Sejak tahun 1994 Internet masuk ke Indonesia dengan Top Level Domain ID (TLD ID) primer yang dibangun di server UUNET, lalu dilanjutkan dengan domain tingkat dua (Second Level Domain). ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet yang terhubung ke Internet dengan kapasitas bandwidth 64 Kbps. Di Indonesia, lembaga yang dapat memperkirakan pengguna Internet adalah APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia). Menurut APJII penggguna Internet sampai akhir tahun 2007 ini sekitar 17 juta.
Sumber:
http://riyn.multiply.com/journal/SEJARAH_INTERNET
http://www,sejarah-internet.com/perkembangan-internet
Hidayat, Rudi. 2006. Teknologi Informasi & Komunikasi. Jakarta. Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar